Minggu, 05 Mei 2013

Methel



METHEL = Males.. & Mudah Putus

Methel, dibaca me- seperti pada kata melihat, dan –thel seperti pada telat , pada dasarnya memiliki dua arti yang berbeda sesuai dengan konteknya atau dalam pemakaian sehari-harinya. Yang pertama, kosa kata ini memiliki arti rantas alias mudah putus atau mudah patah bila digunakan untuk menggambarkan kualitas suatu benda, sebagi contoh tali, benang, kayu dsb. 

Ambil contoh pada ungkapan berikut ini:
"Benang iki kualitase elek, mangkane methel" (benang ini kualitasnya rendah/jelek, karena itu sering mudah putus)

Sedangkan makna yang kedua, digunakan atau ditujukan untuk menggambarkan salah satu kharakter manusia. Artinya sama dengan makna bandel, malas, ndableg. Untuk kontek ini, methel biasanya diungkapkan oleh seseorang yang sudah jengkel terhadap orang lain. Biasanya para orang tua ketika menasehati anak-anaknya, sedangkan anak tersebut tidak mengindahkannya. 

Ambil contoh pada ungkapan berikut:
"Ancene arek iki wes methel, ndlodhog sisan" (Dasarnya anak ini sudah ndableg/malas, tidak punya etika lagi)
"Uwong kok METHEL..dikongkon umbah-umbah ae kok gak gelem" (Orang kok malas, diminta mencuci bajunya saja kok tidak mau)
Dituturi gak di reke'n dasarr methel..” ((sudah dinasehati kok tetap tidak diindahkan, Dasar anak ndablek)

Saat ini, kosakata ini masih digunakan hanya oleh beberapa kalangan warga Surabaya tertentu, akan tetapi bagi generasi muda, methel sudah sangat jarang digunakan.  jo




Tidak ada komentar:

Posting Komentar